Abu Bakar | Melanjutkan pengiriman pasukan Usamah




Pada saat Nabi Muhammad menjelang sakit, Nabi sempat membentuk sebuah pasukan yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid. Pasukan yang dipimpin oleh pemuda berumur 20 tahun tersebut diperintahkan menuju perbatasan syiria. walaupun dipimpin oleh usamah yang masih berusia 20 tahun, dalam pasukan tersebut ikut pula sahabat-sahabat Nabi seperti Umar bin Khattab.Tujuannya agar tokoh-tokoh muda untuk tampil kedepan dalam rangka mempersiapkan calon-calon pemimpin yang akan datang.

Ketika pasukan sampai di jurfa dan beristirahat, ada kabar bahwa Nabi Muhammad jatuh sakit. Mendengar kabar tersebut pasukan usamah kembali ke Madinah dan menunda pemberangkatan ke syiria.

Oleh sebab itu, setelah abu Bakar diangkat menjadi Khalifah, Khalifah abu Bakar melanjutkan kebijakan yang telah diputuskan oleh rasulullah untuk mengirim pasukan ke Syiria. Walaupun ada beberapa sahabat yang keberatan, karena mengakibatkan kota Madinah menjadi kosong dan berbahaya. Hampir seluruh kekuatan pasukan Muslim pada saat iru diberangkatkan ke Syiria.

Beberapa sahabat yang merasa keberatan atas kebijakannya mengirim pasukan ke Syiria dapat diredam oleh Khalifah Abu Bakar dengan mengatakan beahwa semua itu ia lakukan untuk melanjutkan kebijakan Nabi Muhammad. Khalifah Abu Bakar menegaskan dalam pidato singkatnya

Demi Tuhan, yang jiwa Abu bakar ditangan-Nya
Sekalipun kuduga hewan-hewan buas akan menerkamku
Aku akan tetap melaksanakan pemberangkatan
Pasukan Usamah seperti yang telah diperintahkan Rasul Allah SAW
Sekalipun tidak ada yang tinggal lagi di dalam di negeri ini, kecuali aku
Aku akan tetap melaksanakannya!
Sekalipun aku diterkam sekelompok anjing dan serigala
Aku tidak akan mengubah keputusan yang telah diputuskan Rasul Allah SAW.

Sesampainya pasukan Usamah di Jurfa, sebelum pasukan USamah berangkat ke medan pertempuran untuk berperang, Khalifah Abu Bakar Siddiq terlebih dahulu memberi amanat sebagai pegangan pasukan Muslim dalam melakukan peperangan.

Pasukan berdirilah!

Sebelum kalian berangkat aku akan memberi sepuluh amanat dalam kalian melakukan peperangan. Janganlah kalian berkhianat. janganlah kalian bertindak keterlaluan. Janganlah kalian menganiaya dan menggantung. Janganlah membunuh anak-anak, orang tua dan wanita. Janganlah kalian merusak pohon tamar dan membakarnya. Janganlah kalian merusak pohon-pohon yang sedang berbuah. Janganlah kalian menyembelih hewan-hewan kecuali untuk dimakan.

Nanti kalian akan menjumpai orang-orang yang sedang melakukan kebaktian di rumah-rumah ibadat (gereja) biarkan mereka melakukan peribadatan mereka.

Nanti kalian akan menjumpai orang-orang yang memberikan makan dan minum kepadamu, setiap kali kamu mencicipinya jangan lupa sebutlah nama Allah (Bismillah).

Nanti kamu akan berhadapan dengan orang-orang yang melawanmu dengan sengit dan kejam serta melindungi dirinya dengan berbagai pertahanan, maka hancurkanlah mereka dengan kekuatan pedangmu.

Kini berangkatlah kalian dengan nama Allah.

Di saat negara-negara Barat membuat prinsip-prinsip perang yang berperikemanusiaan melalui konferensi Genewa tahun 1864, semenjak dulu islam telah menjalankan prinsip-prinsip berperang yang berperikemanusiaan.

Disaat pasukan Romawi dan persia melakukan penghancuran, pemusnahan, pembantaian di daerah-daerah yang didudukinya, pasukan Muslim justru sebaliknya. Pasukan Muslim justru melindungi dan membangun kehidupan masyarakat yang dikuasainya agar lebih maju dan makmur. Dengan demikian agama Islam dapat cepat menyebar dan menjadi agama yang diyakini oleh masyarakat di wilayah-wilayah kekuasaan pasukan Muslim. Bahkan setelah pasukan Muslim tidak menguasai daerah tersebut, mereka tetap meyakini bahwa agama Islam merupakan agama yang mereka yakini kebenarannya.

Khalifah Abu Bakar Siddiq wafat pada tanggal 23 Jumadilakhir 13 Hijriyah, atau bulan Agustus 634 Masehi dalam usia 63 tahun. Jasadnya dimakamkan di samping makam Rasulullah SAW.

Artikel ini juga bisa didownload pada link dibawah dalam bentuk PDF

0 Response to "Abu Bakar | Melanjutkan pengiriman pasukan Usamah"

Posting Komentar