Proses Terpilihnya Abu Bakar Menjadi Khalifah - 02




Setelah suasana ketegangan sedikit mereda, Abu Bakar berkata, "Marilah kita semua bermusyawarah dan kita pilih bersama siapa yang pantas menjadi pemimpin kita semua. Saya ingatkan pilihlah mereka yang tidak maminta kekuasaan, seperti yang rasulullah telah menyatakan kepada Pamannya Abbas, saat ia meminta untuk menjadi gubernur, Rasulullah menjawab, "Sesungguhnya kamu tidak memeberikan kekuasaan ini kepada orang yang memintanya."

Saat itu Abu Bakar melanjutkan perkataannya; "Sesungguhnya orang yang pantas menjadi Khalifah hanya satu, diantara dua Orang, yaitu Umar bin Khattab dan Ubaidah bin Jarrah."

Mendengar usulan Abu Bakar tersebut Abu Ubaidah bin Jarrah sepontan kaget dan bergetar hatinya, seperti tersambar petir disiang bolong. Begitu juga Umar bin Khattab, mereka malu berhadapan dengan orang besar seperti Abu Bakar. Berteriaklah Umar bin Khattab; "Demi Allah..., lebih baik aku maju dan dipukul leherku tanpa dosa, daripada aku diminta memimpin kaum sementara masih ada Abu Bakar di dalamnya".

Sementara itu Abu Ubaidah bin Jarah maju kedepan Abu Bakar, sambil berkata; "Mana mungkin saya dikatakan pantas! Demi Allah, kami yakin hanya engkaulah hai Abu Bakaryang pantas memimpin umat Islam pengganti Rasulullah! Engkaulah orang yang kami anggap paling mulia di kalangan Muhajirin dan Tsaniu-Itsnain. Engkaulah yang menemani Rasulullah saat Hijrah, dan engkaulah yang pernah menggantikan Rasulullah dalam imam salat ketika Rasulullah sakit. Padahal salat merupakan hal utama sebagai tiang atau landasan tegaknya agama. Lantas siapa yang mampu membelakangimu dan siapa yang paling layak darimu/ Silahkan ulurkan tanganmu dan kami akan mengangkat ba'it terhadapmu."

Pada saat itu Umar bin Khattab berdiri di depan Abu Bakar sambil berkata "wahai Amirul Mukminin! Engkaulah yang paling pantas dan berhak menjadi khalifah. Kami akan memilih dan mendukungmu sebagai khalifah, karena engkaulah orang yang paling dekat dan paling dikasihi oleh Rasulullah".

Kemudian Abu Ubaidah dan Basyir bin Saad, menjabat tangan Abu BAkar dan mengucapkan bai'at diikuti Umar bin Khattab serta tokoh-tokoh kaum Anshar yang lainnya menyatakan persetujuannya atas pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah. Seluruh yang hadir dalam pertemuan tersebut kemudian ikut membaiat Abu BAkar. Kemudian mereka merengek beramai-ramai abu Bakar menuju Masjid Nabawi. Di Masjid Nabawi sekali lagi Abu BAkar dibaiat di depan khalayak umum. Dengan demikian Abu Bakar dinyatakan sah sebagai khalifah pengganti Rasulullah.

Menjelang Shalat Isya, setelah selesai proses pemakaman Nabi Muhammad Saw, Abu Bakar kemudian naik ke mimbar dan mengucapkan pidato yang pertama dalam kedudukannya sebagai khalifah.


Pidato pertama dan singkat Abu Bakar sebagai kalifah tersebut, menunjukkan bahwa Abu Bakar merupakan seorang pemimpin yang jujur, rendah hati, demokratis serta memiliki sikap tegas dalam menegakkan kebenaran.

Artikel ini juga bisa didownload dalam bentuk PDF pada link Download dibawah

0 Response to "Proses Terpilihnya Abu Bakar Menjadi Khalifah - 02"

Posting Komentar