Thulaihah al Asadi adalah seorang tokoh bani As'ad. Ia terkenal sebagai seorang dukun sihir. Sa'at Nabi Muhammad belum wafat, dan sedang jatuh sakit, Thulaihah al Asadi memproklamirkan bahwa dirinya juga Nabi pada kaum As'ad. Salah satu ajaran Thulaihah al asadi adalah menghapuskan kewajiban zakat.
Setelah mendengar dan mengetahui bahwa Nabi Muhammad wafat, Thulaihah al Asadi semakin berani mengajarkan ajarannya. Di Lingkungan masyarakat awam suku besar As'ad, Thai, Fezara, dan Ghatfan, ajaran nabi Palsu Thulaihah al Asadi mendapat sambutan baik. Thulaihah al Asadi dan para pengawalnya datang ke Madinah untuk menemui khalifah Abu Bakar. Sedangkan pasukannya disiagakan di Perbatasan Madinah.
Tujuan Thulaihah al asadi mendatangi Khalifah Abu Bakar adalah meminta pengakuan dan pengesahan Khalifah abu Bakar atas kenabian dan ajarannya. Tentu saja Khalifah Abu Bakar menolak dengan keras permintaan Thulaihah al Asadi tersebut. Nabi Muhammad adalah Rasul terakhir dan Syariat islam yang diwariskannya tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Dengan kecewa Thulaihah Al Asadi dan para pengawalnya pulang. Thulaihah al Asadi sudah memperkirakan jawaban Abu Bakar, untuk itulah ia menyiapkan pasukan di perbatasan Madinah.
Khalifah Abu Bakar telah mengetahui rencana jahat Thulaihah al Asadi. Malam itu juga Khalifah Abu Bakar memerintahkan Khalid bin Walid menyiapkan pasukan Muslim untuk mengadakan serangan mendadak. Walaupun saat itu pasukan muslim yang tersisa di kota Madinah hanya sedikit, Karena hampir semua pasukan Muslim telah dikirim mengikuti pasukan Usamah ke Syiria.
Untuk menghadapi pasukan Nabi Palsu Thulaihah al asadi, Khalifah Abu Bakar tidak gentar. Ia sendiri membantu penyergapan dengan memimpin pasukan cadangan untuk mengawal pasukan Muslim yang dipimpin Khalid bin Walid. Walaupun pasukan muslim sangat terbatas, Khalifah abu Bakar bertekad harus dapat menghancurkan pasukan nabi palsu yang sedang berkemah di perbatasan Madinah. Khalifah abu bakar berkeyakinan bahwa allah akan memenuhi janjinya untuk membantu perjuangan kaum Muslimin yang tabah dalam setiap keadaan yang terjepit, seperti dalam firman Allah dalam surat al Anfal ayat 9
Saat fajar mulai akan terlihat, pasukan muslim mulai bergerak menyerbu perkemahan pasukan Thulaihah al asadi. Pertempuransengit terjadi. Walaupun jumlah pasukan muslim sedikit, tetapi dapat memporak porandakan pasukan Thulaihah al asadi dan sisa sisapasukannya melarikan diri dan minta perlindungan dan bantuan suku besar Ghafan, Mura, dan Fezara.
Pasukan Muslim yang dipimpin Khalid bin walid terus menejar Thulaihah al asadi. Di suatu tempat yang bernama Bazakha, terjadilah pertempuran antara pasukan Muslim dan Pasukan Thulaihah al Asadi yang telah mendapatkan bantuan tentara dari suku Ghafan. Pada pertempuran tersebut pasukan muslim dapat menghancurkan pasukan Thulaihah. Namun Thulaihah bersama istrinya dapat menyelamatkan diri ke Syiria.
Setelah kemenangan pasukan Muslim ini, banyak penduduk suku besar Ghafan, Mura, dan Fezara berbondong-bondong menyatakan kembali masuk Islam.
Artikel ini juga bisa didownload pada link dibawah dalam bentuk PDF
.syukron,,, terimakasih atas kunjungannya, silahkan jalan2,,, oke, ntar saya berkunjung ke blog sobat.
BalasHapuspengetahuan nih....
BalasHapusmaaf mas sebelumnya.. itu kyaknya surat al-anfal ayat 9 artinya nggak begitu, tolong di koreksi lagi ya mas
BalasHapussaiapa tau saya yang salah paham atau gimana ?
Terimakasih banyak Mas Amir, Sudah saya Perbaiki.
HapusTerimakasih atas informasinya menambah pemahaman baru bagi saya, semoga berkah
BalasHapus