Langkah kebijakan yang sangat penting dilakukan Khalifah abu Bakar adalah mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an, yang saat itu Ayat-ayat Al-qur'an masih berserakan di berbagai tempat. Pada masa Nabi, ayat-ayat Al-qur'an oleh para sahabat dituliskan pada lembaran-lembaran daun khusus, lembaran-lembaran kulit kayu, diukir pada tulang belulang atau gading dan ada pula para sahabat Nabi yang menuliskannya di atas batu. Selain itu ayat-ayat Al-Qur'an banyak dihafalkan oleh para sahabat Nabi yang memang bertugas untuk selalu menghafalnya. Mereka penghafal Al-Qur'an itu disebut sebagai Hafid. Orang-orang sudah terbiasa menghafal syair-syair yang panjang dan mereka terbiasa pula menghafal garis keturunan.
Usaha mengumpulkan ayat-ayat al-Qur'an tersebut sebenarnya berdasarkan usulan Umar bin Khattab. Umar menyatakan pada khalifah Abu Bakar As-Siddiq, bahwa banyak para penghafal Al-qur'an yang gugur di medan peperangan. Umar khawatir jumlah penghafal ayat-ayat Al-Qur'an tersebut semakin berkurang. Sehingga jika kelak akan mengumpulkan dan menuliskannya kembali akan mengalami kesulitan.
Usulan Umar bin Khattab tersebut disetujui oleh Khalifah Abu Bakar, dan hal itu merupakan sesuatu yang sangat penting. Apalagi setelah perang umat islam dalam menegakkan agama islam memerangi kaum murtad dan nabi palsu, menyebabkan 70 Hafid atau penghafal Al-Qur'an gugur menjadi syuhada.
Untuk memperlancar pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an tersebut Abu Bakar menunjuk Zaid Bin Tsabit sebagai ketua tim pengumpul. Selain itu Khalifah Abu Bakar juga memerintahkan para sahabat untuk menyerahkan dan mengumpulkan lembaran-lembaran ayat Al-Qur'an yang dimilikinya pada panitia penghimpun. Setelah disusun seperti urutan-urutan saat diturunkan pada Rasulullah, lembaran-lembaran tersebut diikat dan diserahkan pada Khalifah abu Bakar. kemudian oleh Abu Bakar disimpan di Rumah Hafsah binti Umar bin Khattab
Artikel ini juga bisa didownload dalam bentuk PDF pada link Download dibawah
0 Response to "Abu Bakar | Mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an"
Posting Komentar